Rabu, 15 Oktober 2014


Sejarah Teddy Bear: Asal-usul Boneka Beruang Teddy Bear

Amazine.co | Online Popular Knowledge
romantic teddy-bears

Boneka beruang ‘teddy bear’ dapat dengan mudah ditemukan di seluruh dunia.
Tidak hanya dalam bentuk boneka, teddy bear juga ditemukan dalam t-shirt, poster, kotak makan siang, dan banyak lagi.
Bagaimana asal muasal teddy bear?
Teddy bear diciptakan di AS dan Jerman hampir pada saat yang sama pada awal abad 20.
Pada bulan November 1902, Presiden AS Theodore “Teddy” Roosevelt melakukan ekspedisi berburu di Mississippi.
Selain berburu, Presiden Roosevelt juga sedang berada dalam misi untuk menyelesaikan sengketa perbatasan antara Mississippi dan Louisiana.
Sebuah pemburu berpengalaman, Roosevelt kecewa karena tidak bisa menemukan hewan buruan yang cukup layak.
Merespon kondisi ini, pihak tuan rumah menangkap anak beruang hitam dan diikat ke pohon sehingga Roosevelt bisa menembaknya.
Cerita mengatakan bahwa Roosevelt menolak untuk menembak beruang karena tindakan ini merupakan kekejaman akibat beruang yang terikat sehingga tidak bisa mempertahankan diri.
Setelah mendengar kejadian ini, artis Clifford Berryman menggambar kartun Roosevelt dan beruang. Kartun ini lantas diterbitkan di Washington Post.
Pada bulan yang sama, pemilik toko Brooklyn, Morris dan Rose Michtom menciptakan mainan beruang.
Mereka menyebutnya “Teddy Bear” dan menempatkannya di jendela toko bersama dengan salinan kartun Berryman.
Respon masyarakat Amerika ternyata mengejutkan, mereka beramai-ramai membeli boneka teddy bear tersebut.
Teddy bear asli bertubuh gemuk, wajah berbentuk seperti segitiga, serta lengan dan kaki yang panjang.
Segera, Michtoms menjadi kaya dan mampu mendirikan perusahaan yang dinamai Ideal Novelty and Toy Company.
Selama periode waktu yang sama, seorang wanita Jerman penyandang cacat bernama Margarete Steiff juga menciptakan boneka beruang. Dia memiliki pabrik boneka di kota Giengen, Jerman.
Keponakan Steiff yang bernama Richard berusaha meyakinkan bibinya untuk juga menambahkan boneka beruang dalam katalog produknya.
Akhirnya Steiff mulai memproduksi boneka beruang dan tidak pernah menyangka kelak akan begitu populer.
Pada tahun 1903, Steiff mampu menjual 3.000 mainan beruang di Amerika Serikat. Antara tahun 1903 dan pada awal Perang Dunia I, jutaan beruang sudah terjual dari katalog mainan Steiff.
Masing-masing boneka beruang memiliki kancing yang dijahit di telinga kiri sebagai semacam trade mark bagi boneka buatan Steiff.
Saat ini, orang membeli boneka beruang teddy bear dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna.
Meskipun mainan berteknologi tinggi semakin banyak ditemukan, kecintaan anak-anak terhadap boneka teddy bear tidak pernah lekang.[]

SAHABATMU
Karya Amalia Hasyim
 
Di penghujung hari, aku berdiri di depan jendela kamarku yang sengaja kubuka sembari memandang bintang yang tidak pernah lelah menghias malam. Saat ini pukul 11.35 pm tetapi mataku belum juga terpejam. Terlalu banyak masalah yang sedang memenuhi pikiranku. Ada-saja masalah yang terjadi dalam hidupku ini. Padahal, aku ingin sehari saja hidup tanpa masalah. Namun, aku hanyalah manusia biasa yang memiliki sekedar keinginan. Aku hanya bisa berdoa dan Dialah yang menentukannya.

Di langit, aku melihat sebuah bintang yang cahaya sangat terang. Terangnya lebih daripada bintang yang lainnya. Ingin sekali aku memetik bintang itu dan ku genggam erat dengan tanganku. Namun, hal itu tidak mungkin terjadi. Menurutku, ada tiga alasan yang membuatnya tidak mungkin. Pertama, bintang itu sangat jauh. Kedua, bintang lebih besar dari tanganku walau dari kejauhan memang terlihat kecil. Ketiga, bintang itu pasti memiliki panas. Oleh sebab itu, lebih baik aku hanya menikmatinya saja. Itu sudah lebih dari cukup.
Ku lihat jam di dinding kamarku yang terpajang indah di dinding yang ada di depan meja belajarku. Ya, aku sengaja memasang benda itu di dinding depan meja belajar agar aku bisa dengan mudah melihat waktu saat aku belajar. Dengan begitu, aku dapat mengontrol belajarku.
 
Sahabatmu
Pukul 01.45 am, aku mulai menguap. Aku pun memutuskan untuk tidur. Sebelum tidur, aku menutup jendela kamarku terlebih dahulu. Setelah itu, aku merebahkan badanku di atas ranjang. Dan beberapa menit kemudian aku tebuai dalam mimpi.

Beberapa jam kemudian…
Di pagi buta, sekitar jam 03.00am, aku terbangun akibat handphoneku bordering dengan nyaringnya dan mengganggu tidurku. Aku melihat handphoneku, orang yang menelepon itu adalah Ela, sahabatku. Dia tidak mungkin telepon di pagi buta seperti ini kalau bukan ada kepentingan mendesak. Aku memutuskan untuk mengangkat teleponku.
“Fin, ini benar-benar gawat…!” serunya di seberang sana. Dari suaranya, aku tahu dia sedang menghadapi masalah besar.
“kenapa?kenapa?”
“fin…fin…” Dia tak bisa berbicara dengan baik karena nafasnya tersengal-sengal.
“tarik nafas panjang dan hembuskan, tenangkan dirimu, bicara pelan-pelan.” Aku memberinya saran atau lebih bisa disebut sebagai instruksi.
Aku mendengar dia mengikuti instruksiku. Menarik nafas panjang dan menghembuskannya. Tenang sejenak, beberapa saat kemudian, dia mulai berbicara dengan pelan-pelan, “laporan dan data penelitian ilmiah kita hilang.”